METODE PROBLEM SOLVING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IX SMPN 2 SAMPIT PADA PELAJARAN IPS
Abstract
Masalah dalam penelitian ini adalah siswa kurang memahami penjelasan yang disampaikan guru, dalam mengajar hanya memberikan ceramah, kurang memberikan variasi dalam
menggunakan metode, kurang memberikan variasi dalam menggunakan model, dan mengabaikan keaktifan siswa. Guru hanya menekankan kemampuan siswa untuk menghapal, sehingga menyebabkan rendahnya ketuntasan klasikal dalam pelajaran IPS yaitu 32% dari jumlah siswa yang mencapai KKM, untuk itu perlu dilakukan penelitian pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode Problem Solving. Penelitian ini dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IX SMPN 2 Sampit. Hipotesis penelitian ini adalah jika diterapkan metode Problem Solving maka dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah. Metode Problem Solving adalah salah satu metode pembelajaran dimana dalam metode ini siswa dituntut untuk dapat mencari, menemukan, dan memecahkan suatu permasalahan yang ada baik yang berasal dari materi pelajaran maupun yang berasal dari sumber-sumber lingkungan dalam masyarakat dan lingkungan sekolah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN 2 Sampit Tahun Pelajaran 3013/2014 dengan jumlah siswa 21 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali ulangan harian dan siklus II juga dilaksanakan dua kali pertemuan dan satu kali ulangan harian. Instrument pengumpulan data pada penelitian ini
adalah lembar observasi siswa, lembar observasi guru, dan tes ulangan harian pada akhir siklus. Rata-rata hasil belajar siswa sebelum tindakan dikategorikan rendah dengan presentase
ketercapaian KKM 32%, pada ulangan harian siklus I persentase ketercapaian KKM 71%, sedangakan pada ulangan harian siklus II persentase ketercapaian KKM 95%. Instrument
pengumpulan data menggunakan lembar obsevasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung di kelas IXSMPN 2 Sampit, rata-rata aktivitas guru siklus I 75% dan siklus II 97,2%, selanjutnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode Problem Solving pada siklus I 77,5% dan siklus II 97,5% dengan kategori amat baik. Dari penjelasan menunjukkan bahwa melalui penggunaan pembelajaran metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah kelas IX SMPN 2 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.