Penerapan Metode Problem Solving dalam Meningkatkan Hasil Belajar Geografi
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hasil belajar geografi siswa SMAN 1 Sampit melalui penerapan Problem Solving. (2) Mendapatkan bukti-bukti bahwa penerapan Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa SMAN 1 Sampit. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa, penelitian tindakan kelas (PTK) hanya di satu kelas saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa SMAN 1 Sampit dapat ditempuh menggunakan metode problem solving dengan memadukan metode ceramah dan tanya jawab. Siklus I pada awal pelajaran didahului dengan menggunakan metode ceramah, kemudian dilanjutkan dengan metode problem solving. Pada siklus II menggunakan metode problem solving yang kemudian diklarifikasi dengan metode tanya jawab. Dan pada siklus III memadukan keduanya yaitu didahului metode ceramah dan kemudian diklarifikasi dengan metode tanya jawab.
Bukti-bukti yang menunjukkan peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode problem solving yaitu perolehan nilai rata-rata yang setiap siklusnya mengalami peningkatan. Siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 6,35, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 7,32, dan mengalami peningkatan lagi pada siklus III yaitu memperoleh nilai rata-rata 8,06. Selain nilai rata-rata, aktivitas siswa juga mengalami peningkatan diantaranya aspek mengajukan pertanyaan pada siklus I sebesar 16,67%, siklus II sebesar 10%, dan siklus III sebesar 25%. Aspek menanggapi respon siswa lain pada siklus I sebesar 21,67%, siklus II sebesar 13,34%, dan silklus III sebesar 18,34%. Aspek menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 16,67%, siklus II sebesar 66,67%, dan pada siklus III sebesar 78,33%. Aspek memperhatikan penjelasan guru pada siklus I sebesar 71, 67%, siklus II sebesar 85%, dan silus III sebesar 90%. Aspek diskusi kelompok pada siklus I 66,67%, siklus II sebesar 86,67%, dan siklus III 96,67%. Aspek diskusi kelas pada siklus I sebesar 81,67%, siklus II sebesar 86,67%, dan pada siklus III sebesar 100%.